Saturday 21 May 2011

10 CARA MENANGANI STRESS


Bagi beberapa orang, kesuksesan tidak selalu hanya membawa hal-hal yang positif. Semakin sukses seseorang umumnya jadwalnya pun akan semakin padat, dan tidak dapat dipungkiri kehidupannya akan semakin rentan terhadap penyakit yang namanya 'Stress'.

Setiap promosi jabatan akan selalu disertai dengan tambahan tanggung jawab yang notabene juga berarti tambahan stress. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana menangani penyakit stress ini? "Setiap orang yang sukses pasti mempunyai cara ampuh untuk mengatasi stress", kata Dr. Woodson Merrell dari Beth Israel Hospital, New York. "Hanya mereka yang mempunyai pandangan positif terhadap situasi terburuk yang bisa mengatasi stress sehingga penyakit stress ini tidak sampai menyebabkan meningkatnya resiko terkena penyakit jantung." imbuhnya. Tetapi semua orang, disadari atau tidak, membutuhkan penyakit stress ini dalam jumlah tertentu.

Dalam jumlah yang tepat, penyakit stress ini dapat memberikan motivasi dan dapat mengasah kecerdasan mereka juga membantu mereka untuk tetap waspada dan sigap dalam menghadapi segala situasi yang mungkin muncul. Bayangkan kehidupan tanpa stress, berjemur di pantai dengan pasir putih dan mendengarkan nyanyian ombak, ditemani segelas minuman segar. Mungkin kedengarannya indah? Mungkin.

Tapi bayangkan jika Anda harus menjalani hidup seperti ini seumur hidup Anda? Dengan kehidupan seperti ini, Anda tidak akan termotivasi untuk melakukan apapun dan mencapai tujuan apapun dalam hidup Anda. Sebaliknya, hidup dalam kondisi stress secara terus menerus juga bukan merupakan ide yang bagus. Stress yang berkepanjangan ini akan menyebabkan tubuh Anda memproduksi hormon cortisol dalam jumlah besar yang telah terbukti dapat menyebabkan kita kehilangan fungsi cognitif dan menyebabkan daya tahan tubuh kita lemah.

Stress tidak hanya memberikan efek negatif untuk kesehatan tapi juga akan menyebabkan kita bersikap buruk terhadap orang-orang di sekitar kita. Untuk apa hidup dalam stress yang berkepanjangan meskipun Anda sukses jika pada akhirnya karena stress tersebut Anda harus kehilangan orang-orang yang Anda sayangi dan bahkan mati muda karena serangan jantung? Maka idealnya adalah memiliki stress dalam jumlah yang cukup untuk membantu kita tetap fokus tetapi juga mempunyai cara-cara ampuh untuk mengatasinya sehingga penyakit stress ini tidak mengendalikan hidup kita.

Hindari alkohol dan rokok
Salah satu cara yang oleh banyak orang dianggap paling ampuh dan paling cepat untuk mengatasi stress adalah dengan mengkonsumsi minuman beralkohol. Padahal konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan akan menyebabkan Anda rentan terhadap berbagai penyakit dan dalam banyak kasus juga akan menimbulkan masalah dalam kehidupan rumah tangga Anda. Mengkonsumsi alkohol dan rokok bukanlah merupakan cara yang baik dan efektif untuk menyembuhkan diri dari stress.

Berikut adalah 10 cara yang sehat untuk mengatasi stress dari hasil survey

1. Accupressure Pijatan-pijatan pada titik tertentu akan membantu Anda menstimulasi titik-titik penyembuhan. Prosedur ini sangat bagus untuk membantu Anda relax dan membantu meringankan kepenatan. Accupressure juga telah terbukti dapat membantu orang-orang untuk tidur lebih nyenyak di malam hari.

2. Olah raga Olah raga sangat efektif untuk membantu mengatasi stress karena berolah raga akan memperlancar peredaran darah dan membuka jantung untuk menerima lebih banyak oksigen. Berolah raga juga akan membantu Anda untuk dapat tidur lebih nyenyak di malam hari. Energi yang dilepaskan pada saat kita berolah raga juga akan menstimulasi tubuh kita untuk memproduksi lebih banyak endorphins yang merupakan hormon yang menyebabkan kita merasa bahagia.


3. Hobby Jika seseorang mengalami stress berat, maka cara yang baik untuk melepaskan stress tersebut adalah dengan menyalurkannya dalam bentuk hobby. Hobby yang melibatkan banyak orang dalam satu grup juga sangat dianjurkan karena hobby ini akan sangat kondusif terhadap kehidupan sosial seseorang.

4. Minum Air Putih Hanya dengan minum satu atau dua gelas air putih akan sangat membantu Anda untuk lebih relax dan dengan cairan tubuh yang cukup, Anda akan terhindar dari kepenatan dan kelelahan yang akan semakin memperburuk keadaan jika Anda stress.

5. Pijat Jika pijat merupakan cara terbaik bagi Anda untuk melepaskan diri dari stress, maka mulailah menyalakan lilin aromatherapy dan lakukan pemijatan selepas Anda bekerja seharian. Pijatan tidak hanya ampuh untuk menenangkan pikiran dan jiwa Anda setelah Anda seharian beraktivitas, tetapi juga dapat membantu untuk meregangkan otot-otot yang penat dan menstimulasi peredaran darah. Bahkan pijatan-pijatan lembut dan ringan dari suami Anda akan membantu Anda untuk tidur lebih baik.

6. Meditasi Para pakar mengatakan bahwa cara paling ampuh untuk mengatasi stress adalah meditasi. Karena meditasi dapat membantu seseorang untuk menjernihkan pikiran dan berkonsentrasi pada ketenangan alam sekitarnya. Telah dibuktikan bahwa meditasi selama 15 menit memberikan istirahat dan ketenangan yang lebih dibandingkan tidur nyenyak selama 1 jam. Tetapi sebenarnya hanya dengan meditasi 1-2 menit setiap hari sudah dapat memberikan efek positif yang luar biasa untuk Anda. Mulailah dengan duduk tegak dan kosongkan pikiran Anda. Meditasi akan membantu kita untuk melupakan pikiran-pikiran dan kekhawatiran yang menyebabkan kita menjadi stress.

7. Makan makanan yang bergiziPada saat kita dalam kondisi stress, makan secara teratur dan makanan yang mengandung karbohidrat rendah akan sangat membantu menjaga keseimbangan gula darah. Makan makanan yang mengandung terlalu banyak karbohidrat bukanlah hal yang baik karena akan meningkatkan kandungan insulin dalam darah yang akan menyebabkan Anda merasa lelah.

8. Sex Jika Anda masih belum tahu, sex merupakan cara efektif untuk menyembuhkan hampir apapun juga, termasuk juga stress!

9. Tidur Kelelahan bukan kondisi yang bagus untuk mengatasi stress. Kondisi kurang tidur akan membuat Anda melihat masalah secara berlebihan dan memperburuk situasi.

10. Terapi Dengan mengunjungi ahli terapi secara teratur akan sangat membantu Anda mengatasi stress.

Friday 20 May 2011

SELAMAT DATANG DOKTOR KE KK AMBS



DOKTOR  dan  JKM ..SU panel
 Mesyuarat mingguan   bersama  Sister dan JK 


Kerja itu satu amanah


Setiap manusia dilahirkan sebagai pemimpin, sekalipun hanya terhadap dirinya sendiri. Sekiranya kegagalan berlaku dalam memimpin diri sendiri, maka yang lahir itu bukanlah seorang manusia. Justeru, menjadi pemimpin tidaklah sesukar mana kerana yang sukar adalah menjadi pemimpin yang baik.

Seorang pemimpin yang baik, sekiranya diberikan jawatan akan menganggapnya satu amanah. Sebaliknya pemimpin yang kurang baik akan menganggapnya satu anugerah. Implikasi yang mungkin timbul ialah bagi pemimpin yang memperalatkan jawatannya untuk melaksanakan amanah, maka akhlaknya semakin halus dan menarik, hartanya tidaklah bertambah melainkan mengikut keperluan, dan ibadahnya dengan Tuhan semakin lebat dan hebat. Namun jika sebaliknya yang berlaku, maka dia adalah pemimpin yang diperalatkan oleh jawatannya yang dianggap satu anugerah.
Dalam Islam, Rasulullah s.a.w. pernah bersabda “Sesungguhnya Allah menyukai apabila salah seorang daripada kamu melakukan sesuatu pekerjaan, ia melakukannya dengan baik, sempurna lagi teliti” (Riwayat al-Baihaqi)

Pernah disebut ketika mencadangkan Nabi Musa a.s. diterima bekerja dalam keluarga mereka, seorang anak gadis Nabi Syuaib a.s telah mensyaratkan dua ciri utama sebagai asas, iaitu kekuatan dan amanah. Sepertimana juga di dalam Surah Al-Qasas ayat 26, Allah s.w.t. berfirman “Sesungguhnya orang yang paling baik untuk diberikan kerja ialah orang yang kuat lagi amanah.”

Kekuatan jika disesuaikan maksudnya kini ialah bijak, berilmu dan mempunyai kepakaran dalam bidang kerja yang berkenaan, manakala amanah pula ialah berkaitan keikhlasan kejujuran dan ketelusan dalam melaksanakan pekerjaan. Namun apa yang pasti, usaha melahirkan pemimpin yang jujur lebih sukar berbanding melahirkan yang bijak, kerana kebijaksanaan boleh diukur dengan ijazah, kelulusan, kursus dan statistik, manakala amanah memerlukan lebih dari itu.

Jadi, bagaimana untuk melakukan amanah?

Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah mengungkapkan “Beribadahlah kamu seakan-akan kamu melihat Allah. Jika kamu tidak sampai kepada upaya itu, maka sekurang-kurangnya rasakanlah yang Allah itu melihat kamu”

Inilah nilai Ihsan yang diajar Nabi kepada umatnya sejak bertahun lamanya, betapa besarnya kesan beribadah di dalam pekerjaan, jika diri sampai rasa melihat dan dilihat  Allah.

Seumpama jika di tempat kerja, tugasan yang dilaksanakan sentiasa diperhati dan dipantau oleh majikan disisi, maka pasti setiap perkara dilakukan dengan penuh teliti dan bersungguh-sungguh, tidak sambil lewa, curi tulang atau melepas batuk ditangga.

Maka, jika tidak dapat ditimbulkan perasaan seolah-olah “memerhatikan” majikan ketika bertugas, sekurang-kurangnya amanah terhadap pekerjaan masih mampu dikekalkan sekiranya perasaan “diperhatikan” majikan dapat dirasai.

Dalam suasana kerja hari ini, lazimnya akan ada manusia yang beramanah dan ada juga yang culas (cuai dan malas). Yang amanah akan melaksanakan tanggungjawab sepenuhnya tanpa banyak berkira.

Namun manusia yang berniat mahu berlaku culas, sentiasa setapak lebih maju dari sistem yang mengawalnya. Sebagaimana pencuri setapak lebih maju dari teknologi kunci dan alarm, begitulah juga pekerja di dalam sesebuah organisasi. Namakan sahaja apa jua sistem untuk memantau dan mengawal, sentiasa ada jalan untuk penyelewengan dan tidak amanah boleh berlaku.

Sistem punch card sendiri hanya mampu memantau waktu pekerja tiba di tempat kerja, dan mustahil dapat memberitahu bila sebenarnya pekerja mula bekerja. Apatah lagi kaedah lain yang diserahkan kepada manusia (yang bernafsu dan berkeinginan) untuk melaksanakannya. Lubang tiris dan bocor sentiasa ada.

Mahu tidak mahu, manusia perlu kembali kepada taqwa dan kesedarannya terhadap hidup berTuhan. Kita adalah makhluk yang diciptakan bersistemkan luar ke dalam. Kita adalah manusia, yang dikawal tindak tanduknya oleh apa yang berlaku di dalam diri. Suasana, undang-undang, ganjaran dan hukuman, semuanya adalah faktor luaran. Manusia bertindak, tetap oleh gerakan hati, jiwa dan kemahuan, soal dalaman.

Soal dalaman adalah soal iman. Soal hubungan manusia dengan Tuhannya. Maka usaha memperkukuhkan aqidah dan kesedaran hidup berTuhan bukan lagi soal peribadi. Ia adalah juga sebahagian daripada keperluan organisasi. Generasi yang tinggi sains dan teknologi, hanya boleh dikawal oleh perkara asas membabitkan iman dan hubungannya dengan Allah. Soal Ihsan.

Jika hati tiada kesedaran bahawa setiap gerak gerinya dalam perhatian, jika manusia ghairah memaksa penilaiannya terhadap sesama manusia tanpa sedar bahawa penilaiannya juga akan dinilai oleh Allah, maka manusia sukar dikawal. Manusia akan bercakap sepuas hati, semahu-mahunya. Hanya dengan mengingati Allah, manusia akur untuk berusaha mengawal dan membetulkan diri, walaupun jauh dari pengetahuan dan perhatian manusia.

Dia boleh mengelabui dan menipu mata manusia, tetapi mustahil dapat menipu Allah, dan dirinya sendiri. Berjawatanlah dalam amanah dan ihsan, demi melahirkan pemimpin yang jujur dan ikhlas pada agama, bangsa dan negara.